Telur
asin adalah telur itik yang diolah dalam keadaan utuh, dimana kandungan
garam didalam telur dapat menghambat perkembangan organisme dan sekaligus
memberikan aroma yang khas, sehingga telur dapat disimpan dalam waktu relatif
lama.
Kualitas
telur ditentukan oleh :
1.
kualitas bagian dalam (kekentalan putih dan
kuning telur, posisi kuning telur, dan ada tidaknya noda atau bintik darah pada
putih atau kuning telur).
2.
kualitas bagian luar (bentuk dan warna
kulit, permukaan telur, keutuhan, dan kebersihan kulit telur).
Ada
beberapa cara pengasinan telur itik, tetapi pad dasarnya dapat dibagi 2 yaitu
cara basah dan cara kering. Cara basah yaitu dengan merendam telur itik dalam
larutan garam jenuh, sedangkan cara kering yaitu dengan menggunakan bahan
pembungkus, baik dari bahan tanah liat, bubuk bata atau menggunakan garam atau
bahan lain yang telah dicampur dengan garam
Telur
asin prinsip pembungkusan kering (dry packing)
Bahan
pengawet dan ukuran :
untuk
100 butir telur perlu campuran bata merah 1 kg ,abu 1 kg, garam 0,5kg, asam
sendawa 25 gr.
Cara
:
Campurkan
bahan pebgawet hingga terbentuk adonankemudian telur disimpan sampai 2 minggu
telur asin siap di pasarkan.
Telur
asin prinsip perendaman (immersion in liquid)
Bahan
dan ukuran :
100
butir telur butuh 10 liter air 3 kg garam,13 gram asam sendawa (1%)
Cara
:
Larutan
bahan pengawet dimasak sampai mendidih,lalu didinginkan,telur yang telah dicuci
bersih sampai 2 minggu kemudian di rebus disimpan pada suhu kamar.
Telur
asin sistem gadap
Bahan:
Dibuat
adaonan garam dengan batu merah atau lumpur
Cara:
Telur
yang telah di cuci, masukkan ke adonan selama 10-15 hari, lalu digulung dalam
adonan abu, garam dan disimpan dalam kotak ditempat agak lembab.
Telur
asin sistem lagadap
Telur
yang telah dicuci bersih benamkan pada larutan garam dapur pekat selama 7-8
hari lalu dicuci dan direbus (tahan 2 minggu)
Ada
pula cara pengawetan telur yang mempertahankan rasa aslinya
1. Telur
dengan asli sistem alfin
Telur
segar umur 2 hari dicuci bersih, digosok dengan kapas beralkohol (95-960) lalu
dicelupkan dalam cairan parafin suhu 50-60 C selam 10 menit keringkan dan
simpan ditempat yang aman (tahan 6 bln).
2. Telur
dengan rasa asli sistem akasia
Kilit
akasia (240 gr) ditumbuk, dicampur air (20 liter) direbus selama 1 jam. Setelah
dingin telur direndam pada larutan tsb.
3. Telur
denagn rasa asli sistem MIPA
Telur
segar dicelupkan dalam minyak kelapa (0,25 liter) denagn posisi lancip dibawah
( tahan 3 minggu).
4. Telur
dengan rasa asli sistem kanpla.
Telur
segar yang telah dibersihkan dimasukkan dalam kantong plastik/dirangkap tutup
kantong dalam kantong kuat kuat ( tahan 3 minggu)
ada
beberapa cara pengasinan telur itik yang semuanya menggunakan bahan utama garam
yakni
Cara
pengasinan telur ”halidan”
Adalah
pengasinan telur yang menggunakan bahan pembungkus tanah liat dan garam dengan
perbandingan 1;1 telur yang diasinkan dengan cara ini bisa disimpan selama 30
hari
Cara
pengasinan telur ”pindan”
Adalah
pengasinan telur yang menggunakan bahan pembungkus serbuk gergaji dengan
perbandingan 1:1:1 telur yang diasinkan dengan cara ini bisa di pertahankan
selam 30 hari
Cara
pengasinan telur ” dsaudan”
Adalah
pengasinan telur yang menggunakan bahan pembungkus nasi, dan garam dengan
perbandingan 1:1 telur yang diasinkan dengan cara ini bisa disimpan selama 180
hari
Cara
pengasinan telur ” larutan garam jenuh”
Adalah
pengasinan telur yang menggunakan air garam perbandingan bahan adalah 1:1 atau
1:2 telur yang diasinkan dengan cara ini bisa di pertahankan/disimpan selama 15
hari
Cara
pengasinan telur ”brebes”
Adalah
pengasinan telur yang menggunakan bubuk bata merah, garam, Ciu/arak, sendawa
dan gula merah penggunaan Ciu/arak sebagai pembentuk pasta berguna untuk
menghilangkan bau amis pada telur itik. Sendawa untuk mempertahankan warna
putih telur dan kuning telur gula merah untuk menetralisasi rasa pahit sendawa.
Cara Pembuatan
Alat
:
a)
Ember
b)
Alat pengaduk
c)
Kuali tanah atau panci
d)
Toples atau tempat penyimpan telur
e)
Kain lap
Bahan
:
- Telur
bebek atau itik
- Abu
gosok atau batu bata
- Garam
- Amplas
- Air
CARA
KERJA
1. Pilih
telur yang bermutu baik (tidak retak atau busuk).
2. Bersihkan
telur dengan jalan mencuci atau dilap dengan air hangat, kemudian keringkan.
3. Amplas
seluruh permukaan telur agar pori-porinya terbuka.
4. Buat
adonan pengasin yang terdiri dari campuran abu gosok dan garam, dengan
perbandingan sama (1:1). Dapat pula digunakan adonan yang terdiri dari campuran
bubuk bata merah dengan garam.
5. Tambahkan
sedikit air ke dalam adonan kemudian aduk sampai adonan berbentuk pasta.
6. Bungkus
telur dengan adonan satu persatu secara merata sekeliling permukaan telur,
kira-kira setebal 1~2 mm.
7. Simpan
telur dalam kuali atanah atau ember plastik selama 15 ~ 20 hari. Usahakan agar
telur tidak pecah, simpan di tempat yang bersih dan terbuka.
8. Setelah
selesai bersihkan telur dari adonan kemudian rendam dalam larutan the selama 8
hari (bila perlu).
Pengamatan
:
semakin
lama telur yang telah dibalur dengan garam dan abu gosok disimpan,
kadar garamnya akan semakin tinggi. Sehingga telur akan semakin awet tetapi
rasanya akan semakin asam, dikarenakan semakin lama kadar garam dalam telur
akan semakin tinggi.
Dalam
pembuatan telur asin, ada yang menggunakan amplas ada yang tidak. Amplas
seluruh permukaan telur secara merata agar pori porinya terbuka, sehingga mudah
retak atau pecah.
Pemberian
abu gosok pada pencapuran adonan telur asin bertujuan agar garam dapat lebih
mudah meresap. Sehingga dalam pembungkusan telur asin bias lebih merata
Diambil
dari Berbagai Sumber
Posted By: Arinda Wita Hedila
Selamat siang, mau tanya penggunaan sendawa 1 %, pada artikel di atas di tulis 10 liter + 3 kg garam ditambahkan 13 gram atau 130 gram sendawa?
BalasHapus