KERUSAKAN
LINGKUNGAN HIDUP
Dipostkan oleh Arinda Wita Hedila
A. Pengertian
Lingkungan
Pengertian
lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang memengaruhi
perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung. Lingkungan
bisa dibedakan menjadi lingkungan biotik dan abiotik. Jika kita berada di
sekolah, lingkungan biotiknya berupa teman-teman sekolah, bapak ibu guru serta
karyawan, dan semua orang yang ada di sekolah, juga berbagai jenis tumbuhan
yang ada di kebun sekolah serta hewan-hewan yang ada di sekitarnya. Adapun
lingkungan abiotik berupa udara, meja kursi, papan tulis, gedung sekolah, dan
berbagai macam benda mati yang ada di sekitar.
Seringkali
lingkungan yang terdiri dari sesama manusia disebut juga sebagai lingkungan sosial.
Lingkungan sosial inilah yang membentuk sistem pergaulan yang besar peranannya
dalam membentuk kepribadian seseorang.
B. Lingkungan
Hidup
Berdasarkan
UU No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda
dan kesatuan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang
melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup
lainnya.
Unsur-unsur lingkungan hidup
dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
·
Unsur Hayati (Biotik)
Unsur
hayati (biotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari makhluk hidup,
seperti manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan jasad renik. Jika kalian berada di
kebun sekolah, maka lingkungan hayatinya didominasi oleh tumbuhan. Tetapi jika
berada di dalam kelas, maka lingkungan hayati yang dominan adalah teman-teman
atau sesama manusia.
·
Unsur Sosial Budaya
Unsur
sosial budaya, yaitu lingkungan sosial dan budaya yang dibuat manusia yang
merupakan sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam perilaku sebagai makhluk
sosial. Kehidupan masyarakat dapat mencapai keteraturan berkat adanya sistem
nilai dan norma yang diakui dan ditaati oleh segenap anggota masyarakat.
·
Unsur Fisik (Abiotik)
Unsur
fisik (abiotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari benda-benda
tidak hidup, seperti tanah, air, udara, iklim, dan lain-lain. Keberadaan
lingkungan fisik sangat besar peranannya bagi kelangsungan hidup segenap
kehidupan di bumi. Bayangkan, apa yang terjadi jika air tak ada lagi di muka
bumi atau udara yang dipenuhi asap? Tentu saja kehidupan di muka bumi tidak
akan berlangsung secara wajar. Akan terjadi bencana kekeringan, banyak hewan
dan tumbuhan mati, perubahan musim yang tidak teratur, munculnya berbagai
penyakit, dan lain-lain.
C. Faktor-Faktor
Kerusakan Lingkungan Hidup
Berdasarkan
faktor penyebabnya, bentuk kerusakan lingkungan hidup dibedakan menjadi 2
jenis, yaitu:
·
Bentuk Kerusakan Lingkungan Hidup Akibat
Peristiwa Alam
Berbagai
bentuk bencana alam yang akhir-akhir ini banyak melanda Indonesia telah
menimbulkan dampak rusaknya lingkungan hidup. Dahsyatnya gelombang tsunami yang
memporak-porandakan bumi Serambi Mekah dan Nias, serta gempa 5 skala Ritcher
yang meratakan kawasan DIY dan sekitarnya, merupakan contoh fenomena alam yang
dalam sekejap mampu merubah bentuk muka bumi.
Peristiwa alam lainnya yang
berdampak pada kerusakan lingkungan hidup antara lain:
a. Letusan
gunung berapi
Letusan
gunung berapi terjadi karena aktivitas magma di perut bumi yang menimbulkan
tekanan kuat keluar melalui puncak gunung berapi.
Bahaya
yang ditimbulkan oleh letusan gunung berapi antara lain berupa:
1)
Hujan abu vulkanik, menyebabkan gangguan pernafasan.
2) Lava
panas, merusak, dan mematikan apa pun yang dilalui.
3) Awan
panas, dapat mematikan makhluk hidup yang dilalui.
4) Gas
yang mengandung racun.
5)
Material padat (batuan, kerikil, pasir), dapat menimpa perumahan, dan
lain-lain.
b. Gempa
bumi
Gempa
bumi adalah getaran kulit bumi yang bisa disebabkan karena beberapa hal,
diantaranya kegiatan magma (aktivitas gunung berapi), terjadinya tanah turun,
maupun karena gerakan lempeng di dasar samudra. Manusia dapat mengukur berapa
intensitas gempa, namun manusia sama sekali tidak dapat memprediksikan kapan
terjadinya gempa.
Oleh
karena itu, bahaya yang ditimbulkan oleh gempa lebih dahsyat dibandingkan
dengan letusan gunung berapi. Pada saat gempa berlangsung terjadi beberapa
peristiwa sebagai akibat langsung maupun tidak langsung, di antaranya:
1)
Berbagai bangunan roboh.
2)
Tanah di permukaan bumi merekah, jalan menjadi putus.
3)
Tanah longsor akibat guncangan.
4) Terjadi
banjir, akibat rusaknya tanggul.
5)
Gempa yang terjadi di dasar laut dapat menyebabkan tsunami (gelombang pasang).
c. Angin
topan
Angin
topan terjadi akibat aliran udara dari kawasan yang bertekanan tinggi menuju ke
kawasan bertekanan rendah.
Perbedaan
tekanan udara ini terjadi karena perbedaan suhu udara yang mencolok. Serangan
angin topan bagi negara-negara di kawasan Samudra Pasifik dan Atlantik
merupakan hal yang biasa terjadi. Bagi wilayah-wilayah di kawasan California,
Texas, sampai di kawasan Asia seperti Korea dan Taiwan, bahaya angin topan
merupakan bencana musiman. Tetapi bagi Indonesia baru dirasakan di pertengahan
tahun 2007. Hal ini menunjukkan bahwa telah terjadi perubahan iklim di
Indonesia yang tak lain disebabkan oleh adanya gejala pemanasan global.
Bahaya
angin topan bisa diprediksi melalui foto satelit yang menggambarkan keadaan
atmosfer bumi, termasuk gambar terbentuknya angin topan, arah, dan
kecepatannya. Serangan angin topan (puting beliung) dapat menimbulkan kerusakan
lingkungan hidup dalam bentuk:
1)
Merobohkan bangunan.
2)
Rusaknya areal pertanian dan perkebunan.
3)
Membahayakan penerbangan.
4)
Menimbulkan ombak besar yang dapat menenggelamkan kapal.
·
Kerusakan Lingkungan Hidup karena Faktor Manusia
Manusia
sebagai penguasa lingkungan hidup di bumi berperan besar dalam menentukan
kelestarian lingkungan hidup. Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang
berakal budi mampu merubah wajah dunia dari pola kehidupan sederhana sampai ke
bentuk kehidupan modern seperti sekarang ini. Namun sayang, seringkali apa yang
dilakukan manusia tidak diimbangi dengan pemikiran akan masa depan kehidupan
generasi berikutnya. Banyak kemajuan yang diraih oleh manusia
membawa dampak buruk terhadap kelangsungan.
a) pencemaran
air sungai.
pencemaran
air sungai disebabkan karena pembuangan limbah pabrik dan sampah sampah
kesungai.akibatnya terjadi penyakit dan makhluk hidup yang ada disungai
mati dan airnya pun tidak dapat dikonsumsi lagi
oleh manusia.cara penanggulangannya yaitu dengan cara tidak
membungang sampah sembarangan , jangan membuang limbah kesungai dan melakukan
penyaringan .
b)
rusaknya terumbu karang
Penyebab
rusaknya terumbu karang yaitu:
1.
Penggunaan bahan peledak, jala tarik, dan racun utuk menangkap ikan
2.
Pencemaran dengan tumpahan minyak, pembuangan bangkai kapal dan pelemparan
jangkar reklamasi, serta penambangan pasir
3.
Pembuangan limbah padat atau cair rumah tangga dan industri ke dalam perairan
Akibat
dari rusaknya terumbu karang yaitu:
1.
Biota laut kehilangan Tempat Tinggal untuk berkembang biak dan tempat mencari
makanan
2.
Penurunan produksi Ikan yang akan berpengaruh pada sektor sektor industri
terkait seperti ekspor ikan, mutiara, wisata bahari, obat obatan, pakan ternak
dan kosmetik
3.
Hilangnya terumbu karang sebagai penahan pesisir pantai dari hempasan ombak
Cara
menanggulanginya yaitu:
1.
tidak membuang jangkar pada pesisir pantai secara tidak sengaja akan merusak
terumbu karang yang berada di bawahnya.
2.
tidak melakukan penambangan secara sembarangan
3.
tidak melakukan pembangunan pemukiman diareal sekitar terumbu karang
4.
tidak melakukan reklamasi pantai secara sembarangan
5.
menjaga kondisi perairan agar bebas dari polusi
6.
tidak melakukan penangkapan ikan dengan cara yang salah, seperti pemakaian bom
ikan
c). banjir.
Penyebab
terjadinya banjir yaitu karena membuang sampah sembarangan dan juga kurangnya
daerah resapan air.dan akibatnya apabila hujan yang lebat selokan
solakan dan sungai sungai akan tersumbat oleh sampah sampah, dan akan
terjadi banjir.cara penanggulannya yaitu dengan cara membersihkan
selokan-selokan atau tempat resapan dan aliran air .
d). penggundulan hutan
penggundulan hutan terjadi
karena penebangan pohon-pohon tanpa ada penanaman kembali atau reboisasi.akibat
terjadinya hutan gundul ini akan berdampak pada
perubahan iklim.iklim akan semakin panas karena hutan itu adalah paru
paru dunia.danjuga akan mudah terjadinya longsor apabila ada hujan nyang
cukup lebat.carapenanggulangannya yaitu dengan cara melakukan
reboisasi,yaitu penanaman kembali pohon pohon.dan salah satu cara
lainnya yaitu dengan cara tebang pilih,yaitu memilih pohon yang sudah cukup
masanya untuk ditebang.
e). pencemaran udara
Pencemaran
udara terjadi karena adanya asap asap kendaraan dan juga asap pabrik,dsb.akibat
terjadinya pencemaran udara ini adalah suhu dibumi akan menjadi lebih tinggi
karena lapisan ozon menipis, terjadinya hujan asam,dan lain lain . Cara
penanggulangannya yaitu dengan cara mencari atau menggunakan alternative bahan
bakar lainnya seperti tenaga surya.
D. Dampak
Kerusakan Lingkungan
Kerusakan
demi kerusakan tersebut menyebabkan terjadinya pemanasan global. Konsentrasi
gas-gas tertentu yang dikenal sebagai gas rumah kaca, terus bertambah di udara
akibat tindakan manusia melalui kegiatan industri, khususnya CO2 dan chloro fluorocarbon.
Yang terutama adalah karbon dioksida, yang umumnya dihasilkan dari penggunaan
batubara, minyak bumi, gas, penggundulan hutan, serta pembakaran hutan. Asam
nitrat dihasilkan oleh kendaraan dan emisi industri, sedangkan emisi metan
disebabkan oleh aktivitas industri dan pertanian. Chlorofluorocarbon (CFC)
merusak lapisan ozon seperti juga gas rumah kaca menyebabkan pemanasan global,
tetapi sekarang dihapus dalam Protokol Montreal. Karbon dioksida,
chlorofluorocarbon, metan, asam nitrat adalah gas-gas polutif yang terakumulasi
di udara dan menyaring banyak panas dari matahari.
Proses
pemanasan global dipicu oleh adanya efek rumah kaca, dimana energi dari
matahari memacu cuaca dan iklim bumi serta memanasi permukaan bumi; sebaliknya
bumi mengembalikan energi tersebut ke angkasa. Gas rumah kaca pada atmosfer
(uap air, karbon dioksida dan gas lainnya) menyaring sejumlah energi yang
dipancarkan, menahan panas seperti rumah kaca. Tanpa efek rumah kaca natural
ini maka suhu akan lebih rendah dari yang ada sekarang dan kehidupan seperti
yang ada sekarang tidak mungkin ada. Jadi gas rumah kaca menyebabkan suhu udara
di permukaan bumi menjadi lebih nyaman sekitar 60°F/15°C. Tetapi permasalahan
akan muncul ketika terjadi konsentrai gas rumah kaca pada atmosfer bertambah.
Sejak awal revolusi industri, konsentrasi karbon dioksida pada atmosfer
bertambah mendekati 30%, konsetrasi metan lebih dari dua kali, konsentrasi asam
nitrat bertambah 15%. Penambahan tersebut telah meningkatkan kemampuan
menjaring panas pada atmosfer bumi. Mengapa konsentrasi gas rumah kaca
bertambah? Para ilmuwan umumnya percaya bahwa pembakaran bahan bakar fosil dan
kegiatan manusia lainnya merupakan penyebab utama dari bertambahnya konsentrasi
karbon dioksida dan gas rumah kaca.
Sementara
lautan dan vegetasi yang bertugas menangkap banyak CO2 tidak mampu mengimbangi
pertambahan CO2 dari kegiatan manusia di bumi, hal ini berarti bahwa jumlah
akumulatif dari gas rumah kaca yang berada di udara bertambah setiap tahunnya
dan berarti mempercepat pemanasan global. Sepanjang seratus tahun ini konsumsi
energi dunia bertambah secara spektakuler, dimana sekitar 70% energi dipakai
oleh negara-negara maju; dan 78% dari energi tersebut berasal dari bahan bakar
fosil. Hal ini menyebabkan ketidakseimbangan yang mengakibatkan sejumlah
wilayah terkuras habis dan yang lainnya mereguk keuntungan. Sementara itu,
jumlah dana untuk pemanfaatan ”energi tak dapat habis” seperti matahari, angin,
biogas, air, khususnya hidro mini dan makro, baik di negara maju maupun miskin
tetaplah rendah (dalam perbandingan dengan bantuan keuangan dan investasi yang
dialokasikan untuk bahan bakar fosil dan energi nuklir). Padahal sumber energi
ini dapat mengurangi penggunaan bahan bakar fosil.
Penggundulan
hutan yang mengurangi penyerapan karbon oleh pohon, menyebabkan emisi karbon
bertambah sebesar 20%, dan mengubah iklim mikro lokal dan siklus hidrologis,
sehingga mempengaruhi kesuburan tanah. Padahal tanah mengandung karbon sebanyak
24 milyar ton dan hutan Indonesia menyumbangkan emisi CO2 sebesar 2.6 milliar
ton per tahun, walaupun juga mengandung 19 milliar ton carbon.
Jika
diamati maka sumber pencemar utama adalah transportasi, kebakaran hutan, limbah
rumah tangga, limbah tambang, dan limbang industri. Selama 1985 – 2000 jumlah
kendaraan sebagai sarana transportasi meningkat dari 1.2 juta menjadi 19 juta.
Pada tahun 1985 – 1997 seluas 20 juta hektar hutan terbakar dan dibakar, dan
pada tahun 1997-1998 luas hutan yang terbakar dan dibakar sebesar 10 juta
hektar. Dalam hal limbah rumah tangga – hanya 3-5% yang punya akses saluran
limbah rumah tangga, sehingga menyumbangkan Emisi CO2 sebanyak 35 juta ton CO2.
Pertambangan menyumbang limbah seperti tailing dan merkuri dalam jumlah yang
besar, sedangkan industri lainnya menyumbangkan limbah cair (black liquor)
karena system daur ulang limbah yang tidak ada, tidak lengkap, atau tidak baik
dan juga menyumbangkan Emisi CO2 sebanyak 275 juta ton per tahun.
Terjadinya
Global Warming diakibatkan oleh adanya kebijakan pemerintah yang tidak tepat. Pengelolaan
hutan yang salah dan menyebabkan hutan tropis hancur serta tidak memberikan
manfaat yang signifikan baik bagi pemerintah maupun bagi penduduk di
sekitarnya. Yang mengeruk keuntungan adalah pengusaha yang secara semena-mena
telah menghancurkan hutan yang menjadi tempat menyimpan air dan penghasil
oksigen bagi mahluk hidup dan tempat hidup flora dan fauna. Pengelolaan yang
salah menyebabkan bencana banjir dan dampak lingkungan lain, rakyat yang sudah
miskin tetap miskin dan bahkan menjadi lebih miskin karena hutannya sudah
hancur. Bertambahanya suhu global yang tidak dapat dicegah lagi dan bahwa
perubahan iklim mungkin sudah terjadi sekarang. Selain itu penyebab utamanya
adalah adanya konsumsi yang berlebihan. Bukan oleh 80% penduduk miskin di 2/3 belahan
bumi, tetapi oleh 20% penduduk kaya yang mengkonsumsi 86% dari seluruh sumber
alam dunia. Program konversi minyak tanah menjadi gas juga dapat diambil
sebagai contoh bahwa ketidaksiapan pemerintah secara infrastruktur dan juga
sosialisasi, menyebabkan banyak orang desa menggunakan lagi kayu bakar dengan
merambah hutan, karena untuk memasak mereka sulit memperoleh minyak tanah dan
gas, serta harga gas terus membumbung tinggi. Kampanye dalam rangka Pemilu juga
memacu kerusakan lingkungan, karena penyumbang dana pemilu bisa jadi disumbang
oleh pengusaha pembalakan hutan liar sebagai upaya pencucian uang.
Situasi
seperti ini bahkan menjadi lebih buruk lagi dikarenakan banyak dan luasnya
areal hutan alam menurun, begitu juga dengan manfaatnya bagi masyarakat. Banyak
tanaman liar yang juga komersial, telah dieksploitasi secara berlebihan.
Cadangan hutan dan area yang dilindungi oleh pemerintah, dikelola oleh pihak
yang dalam pengelolaannya tidak melibatkan komunitas setempat, sehingga
mengakibatkan konflik sosial yang seharusnya tidak perlu terjadi. Banyak
spesies tumbuh-tumbuhan yang manfaat potensialnya belum diketahui, tetapi
spesies tersebut telah berkurang pada tingkat yang membahayakan dan punah lebih
cepat dibandingkan laju pengumpulan tumbuhan tersebut untuk dapat diteliti,
dikenal dan diregenasikan kembali.
Gaya
hidup manusia modern juga menjadi penyebab rusaknya lingkungan. Sampah yang
dihasilkan perumahan atau kota turut menyumbang kematian sungai yang mengaliri
perkotaan. Bencana itu masih ditambah dengan tumbuhnya industri di sepanjang
sungai yang sering digunakan sebagai sarana pembilasan dan pembuangan sampah
industri. Hampir semua sungai di Indonesia mengalami tekanan kerusakan fungsi
ekosistemnya.
E. Cara
Penanggulangan Kerusakan Lingkungan
Melestarikan
lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda lagi dan bukan
hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara saja, melainkan
tanggung jawab setiap insan di bumi, dari balita sampai manula. Setiap orang
harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di sekitar kita
sesuai dengan kapasitasnya masing-masing. Sekecil apa pun usaha yang kita
lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi
generasi anak cucu kita kelak.
Upaya
pemerintah untuk mewujudkan kehidupan adil dan makmur bagi rakyatnya tanpa
harus menimbulkan kerusakan lingkungan ditindaklanjuti dengan menyusun program
pembangunan berkelanjutan yang sering disebut sebagai pembangunan berwawasan
lingkungan.
Pembangunan
berwawasan lingkungan adalah usaha meningkatkan kualitas manusia secara
bertahap dengan memerhatikan faktor lingkungan.
Usaha-usaha
Pelestarian Lingkungan HiduP
·
Penebangan pohon dan penanaman kembali agar
dilakukan dengan seimbang sehingga hutan tetap lestari.
·
Melakukan reboisasi (penanaman hutan kembali)
pada kawasan-kawasan yang hutannya telah gundul, dan merehabilitasi kembali
hutan-hutan yang telah rusak.
·
Mengubah sistem pertanian berladang
(berpindah-pindah) menjadi pertanian menetap seperti sawah, perkebunan, tegalan,
dan sebagainya.
·
Mengurangi penggunaan pestisida yang banyak
digunakan untuk pemberantasan hama tanaman dengan cara memperbanyak predator
(binatang pemakan) hama tanaman karena pemakaian pestisida dapat mencemarkan
air dan tanah.
·
Limbah-limbah industri yang akan dibuang ke
dalam tanah maupun perairan harus dinetralkan terlebih dahulu sehingga limbah
yang dibuang tersebut telah bebas dari bahan-bahan pencemar. Oleh karena itu,
setiap industri diwajibkan membuat pengolahan limbah industri.
·
Mengurangi pemakaian bahan bakar minyak bumi
dengan sumber energi yang lebih ramah lingkungan seperti energi listrik yang
dihasilkan PLTA, energi panas bumi, sinar matahari, dan sebagainya.
·
Melarang pembuangan limbah rumah tangga,
sampah-sampah, dan benda-benda lainnya ke sungai maupun laut karena sungai dan
laut bukan tempat pembuangan sampah.
·
Menetapkan kawasan perlindungan bagi flora dan
fauna langka seperti Taman Nasional, Cagar Alam, Suaka Marga Satwa, dan
lain-lain.
Pelestarian
Lingkungan: Industri dan Pemerintah
Penggundulan
hutan menjadi salah satu faktor penyebab kerusakan lingkungan karena itu,
industri perkayuan, furnitur, kertas (dan pulp), penerbitan, percetakan, dan
lain-lain yang bahan utamanya diambil dari kayu pohon diimbau untuk menggunakan
sistem tebang pilih serta tidak menebang pohon sembarangan. Memilih pohon yang
sudah tua dan menghindari menebang pohon yang masih muda, selain itu, menanam
dua pohon sebagai ganti dari satu pohon yang ditebang.
Untuk
pabrik, diharap perusahaan membuat tempat pembuangan limbah sesuai aturan
yayasan lingkungan hidup untuk mencegah pembuangan limbah sembarangan sehingga
mencemari tanah dan air (sungai dan laut) yang lambat laun dapat menyebabkan
keracunan air minum. Dalam skala besar, pemerintah—mau tidak mau—harus memikirkan
transportasi yang aman dan nyaman demi mengajak masyarakat untuk secara suka
cita semakin tertarik memilih naik kendaraan umum daripada kendaraan pribadi.
Selain
untuk mengatasi masalah kemacetan, tentunya untuk mengurangi emisi karbon
penyebab polusi udara dan pemanasan global. Tidak mendirikan bangunan di
bantaran sungai ataupun juga di lahan resapan air (hujan). Seyogianya tidak
pula mendirikan bangunan tanpa izin agar tidak bertentangan dengan tata kota
dan tata ruang dari pemerintah yang terutama dirancang dengan memerhatikan
kondisi lingkungan alam. Menyesuaikan arsitektur bangunan dengan iklim sekitar
jelas merupakan langkah bijaksana. Rumah di iklim tropis yang rancangannya
sesuai tentu dapat mengurangi ketergantungan pada pendingin ruangan.
Pelestarian
Lingkungan: Langkah Sederhana
Sebenarnya,
cukup mudah melakukan tindakan nyata untuk membantu Bumi. Bila merasa masih
belum mampu mendaur ulang kertas sendiri, banyak langkah sederhana yang bisa
dilakukan. Bahan-bahan pembuat sabun-sabun tersebut dapat terurai dengan cepat
oleh tanah sehingga tidak merusak struktur tanah dan tidak mencemari air maupun
udara. Memilih detergen berteknologi ramah lingkungan, atau sabun mandi (juga
shampo) yang terbuat dari bahan-bahan alamiah. Mengurangi pemakaian hair dryer
(pengering rambut) dan keringkan rambut dengan cara alami atau setidaknya
menggunakan kipas angin. Mengurangi pemakaian hair spray serta beralih dari
tatanan rambut yang mengharuskan untuk menyasak dan meninggikan rambut. Membawa
sendiri tas untuk memuat barang belanjaan, jangan terus-terusan bergantung
kepada tas plastik (tas atau kantung kresek). Sekarang makin banyak tas belanja
berdesain manis ataupun dinamis yang terbuat dari bahan kain atau plastik yang
tahan lama serta tidak mudah sobek atau rusak. Mengurangi penggunaan kendaraan
pribadi, apalagi bila menempuh jarak dekat. Bila mampu, berjalan kaki atau naik
sepeda bisa menjadi alternatif menyehatkan.
Komentar
Posting Komentar