Peradaban
di eropa
1. Yunani
i.
Peradaban Yunani Kuno
Yunani
sekarang sama dengan Yunani kuno yang akan Anda pelajari. Yunani terletak
di Ujung Selatan Semenanjung Balkan. Selain di daratan tersebut
wilayahnya juga meliputi kepulauan di Laut Aegeia. Batas-batas Yunani
sekarang ini di utara berbatasan dengan Albania, Yugoslavia, Bulgaria dan
Turki, di timur adalah Laut Aegeia, di selatan adalah Laut Tengah dan di barat
adalah Laut Ionia. Jika peradaban kuno di Asia dan Afrika yang telah Anda
pelajari memiliki pola umum yaitu merupakan peradaban lembah sungai dengan
kegiatan ekonomi yang utama adalah pertanian (agraris) maka peradaban Yunani
maupun Romawi sebagai akar budaya peradaban Eropa menyimpang dari pola umum
tersebut karena faktor alam yang berbeda, yakni:
Sebagian
besar wilayah Yunani bergunung-gunung sehingga antar wilayah terpisah antara
satu dengan yang lain.
Tiga
puluh prosen daerahnya berupa daratan rendah yang terdapat di dekat laut dan
terbentuk oleh endapan lumpur sungai. Sisanya berupa jazirah yaitu Peloponesos
dan Attica.
Gunug-gunung
dan teluk-teluk di Yunani yang tak terhitung banyaknya menghalangi komunikasi
melalui darat. Lembah-lembah dan daratan rendah yang terpisah-pisah merupakan
unit-unit geografis dan ekonomi yang bersifat alami, dan menjadi pemisah
kesatuan unit politik. Kesatuan politik itu disebut Polis dan Negara Kota
(City State) yang wilayahnya meliputi kota itu sendiri dan daerah-daerah
sekitarnya. Dan tanah Yunani yang bergunung-gunung pada umumnya kurang subur.
Bangsa
Yunani merupakan campuran antara penduduk asli dan pendatang yang berasal dari
padang rumput sekitar Laut Kaspia. Mereka termasuk Ras Indo Jerman yang
disebut bangsa Hellasyang gagah berani. Mereka berimigrasi sejak tahun
2000 Sm kemudian menetap di berbagai daerah. Suku
bangsa Doria menetap di jazirah Peloponesos dengan polis
utamanya Sparta. Suku bangsa Ioniamenetap di
jazirah Attica dengan polis utamanya Athena. Suku bangsa
Aeolia menetap di Yunani Utara dengan polis utamanya Delphi. Negeri
yang berkembang mula-mula di daratan Yunani adalah kota
perdagangan Mycena yang semula merupakan daerah koloni kerajaan
Kreta. Kemudian berkembanglah ratusan polis di Yunani. Hubungan antar polis di
Yunani antara lain dalam perdagangan maupun pertukaran ide/gagasan yang
kemudian membentuk peradaban Yunani. Masyarakat Yunani bangga sebagai warga
kota, mereka merasa Superior sedangkan yang tinggal di luar polis
dianggap sebagai bangsa barbar. Rasa Superior itu kemudian tampak
pada masyarakat yang tinggal di polis-polis terkemuka Yunani antara lain Sparta
dan Athena. Bangsa Yunani sulit bersatu karena antar polis saling bersaing
untuk memperebutkan puncak kekuasaan. Namun pada saat menghadapi ancaman bangsa
lain antara polis Sparta dan Athena kemudian bersatu sehingga memperoleh
kemenangan.
Kehidupan
masyarakat Yunani yang mendiami wilayah beriklim mediteran yang selalu hangat
dan segar memungkinkan bersikap optimis dan berwatak riang. Suasana langit yang
terang tanpa banyak awan di daerah Attica (Athena) juga menyebabkan semangat
penduduknya tinggi dan kreasinya menonjol. Itulah sebabnya di Athena berkembang
pesat kebudayaan baik di bidang seni maupun ilmu pengetahuan dan filsafat.
Masyarakat
Yunani memuja banyak dewa atau Polytheisme. Berbeda dengan sikap orang Timur
terhadap Dewa yang dipandang sebagai pribadi yang disembah karena takut.
Dewa-dewa bagi orang timur merupakan roh atau digambarkan sebagai penguasa alam
dan ada yang berwujud binatang, sedangkan masyarakat Yunani menggambarkan
dewa-dewa yang disembahnya bertubuh dan berperilaku seperti manusia bahkan
orang Athena sendiri menyatakan keturunan ion yaitu anak dewa Apollo.
Menurut
pandangan Yunani, dewa-dewa itu memiliki tubuh seperti manusia tetapi lebih
besar, lebih indah serta tidak dapat mati. Dewa-dewi memiliki sifat seperti
manusia, ada yang baik dan buruk. Dewa-dewi berkeluarga, berperang dan bersaing
untuk mempertahankan kekuasaan. Selain dewa-dewi mereka juga memuja hero
(pahlawan), yaitu manusia setengah dewa yang sakti namun dapat mati. Salah
seorang hero yang terkenal adalah Hercules.
ii.
Peninggalan Budaya Yunani
·
Seni Sastra
Sastrawan
terkenal dari Yunani adalah Homerus yang menulis
kitab Illiad dan Odysseia. Kedua kitab tersebut berkaitan erat
dengan kejadian sejarah yang disebut perang Troya. Kota Troya terletak di
Semenanjung Anatolia di Selatan Selat Dardanella. Seorang peneliti dari Jerman
yang bernama Heinrich Schlieman telah menemukan beberapa bukti
peninggalan peradaban kota Troya seperti yang dilukiskan dalam karya Komerus
tersebut.
Orang Yunanilah yang pertama menulis drama yang dapat merasakan tentang orang
lain dari sisi kehidupan, cerita, kebencian, pembunuhan, misteri dan lain-lain.
Beberapa tokoh drama tragedi antara lain Aeschylus dengan karyanya
yang berjudul Oresteia, Sopochles dengan karyanya
berjudul Antigone. Sedangkan drama komedi
tokohnya Aristophanes dengan karyanya berjudul Lysistrata.
·
Seni Bangunan dan Seni Pahat
Pada awalnya seni patung/pahat Yunani menghasilkan patung seperti patung bangsa
Mesir, kemudian dikembangkan menjadi lebih hidup dengan gaya naturalis. Patung
dibuat dari marmer dan perunggu. Pemahat yang terkenal di Yunani
bernama Phidias, sedangkan arsitek bangunan bernama Ikhtinus. Seni
pahat menghasilkan berbagai patung para dewa maupun tokoh yang terkenal
misalnya Dewa Zeus, Perikles, Plato, Aristoteles dan lain-lain. Pada masa
pemerintahan Perikles seni bangunan Yunani berkembang pesat. Peninggalan
bangunan kuno Yunani antara lain kuil pemujaan. Di bukit Acropolis berdiri
megah kuil Parthenon dan kuil Erechteum yang di dalamnya
terdapat patung dewi Palas Athena.
Selain kuil, peninggalan bangunan Yunani adalah gedung theater pada gambar 5.
Teater adalah panggung di lapangan terbuka untuk pementasan misalnya komedi.
Penonton duduk di bangku-bangku yang terbuat dari batu. Bagi Yunani, teater
merupakan bagian pendidikan dan setiap orang dianjurkan untuk menonton.
·
Filsafat dan Ilmu Pengetahuan.
Seperti
sudah disinggung pada uraian pemerintahan Yunani, ternyata polis Athena
melahirkan banyak ahli pikir yang mewariskan pengetahuannya bagi umat manusia.
Tepatlah ungkapan Socrates yang menyatakan:
“Bila
Anda ingin menemukan orang kuat pergilah ke Sparta, tetapi bila Anda ingin
menjumpai orang pintar dan bijak, datanglah ke Athena”.
Filsuf
dari Yunani, yakni ada beberapa filsuf :
Socrates
(469-399 S.M.),
Ajarannya
tentang filsafat etika atau kesusilaan dengan logika sebagai dasar
untuk membahasnya. Socrates mengajarkan agar manusia dapat membedakan apa yang
baik atau buruk, benar atau salah, adil atau tidak adil. Ajarannya ditujukan
kepada anak muda yang diajaknya berdiskusi. Ia akhirnya di hokum mati dengan
minum racun karena tuduhan telah merombak dasar-dasar etika masyarakat Yunani kuno
serta tidak percaya kepada dewa-dewa yang disembah masyarakat.
Plato
(427-347 S.M.),
Ajaran
filsafatnya disebut filsafat idea. Ia menulis banyak buku, salah satunya
berjudulRepublica. Dalam buku tersebut diuraikan tentang kebahagiaan hidup yang
dapat dicapai bila manusia bekerja dengan wataknya dan wanita diangkat
derajatnya. Plato juga mendirikan pusat pendidikan bernama Academus.
Aristoteles
(384-322 S.M.).
Ia
adalah murid Plato, merupakan ahli di bidang biologi dan ketatanegaraan.
Karyanya yang terkenal antara lain Klasifikasi Flora dan Fauna di
Kepulauan Aegeia. Di bidang ketatnegaraan, ia berpendapat bahwa sistem
pemerintahan yang baik adalah republik. Pemerintahan yang baik mengutamakan
kebahagiaan sebesar-besarnya untuk seluruh rakyat. Aristoteles adalah pendiri
pusat pendidikan bernama Peripatetis. Salah seorang muridnya
ialah Alexandar Agung, raja Macedonia.
Kemajuan bangsa Yunani
di bidang ilmu pengetahuan dapat dilihat dari deretan ilmuwan sebagai berikut:
Pythagoras, ahli
matematika yang melahirkan dalil untuk segitiga siku-siku. Tentu Anda tahu
rumus Phytagoras!
Hipokrates, bapak kedokteran.
Ia dapat menyebutkan sebab timbulnya penyakit dan cara mengobatinya yang
ditulis dalam buku berjudul Aphorismen dan Prognose.
Sumbangannya yang terkenal adalah sumpah dokter yang berlaku sampai sekarang.
Archimedes yang
menciptakan teori gravitasi dan teori benda mengapung.
Thales dengan
pendapatnya: alam fisik terdiri dari satu bahan dasar yaitu air.
Analisagoras dengan
pendapatnya: materi terdiri dari beraneka ragam zat renik.
Democritus:
ahli atom.
Euclid:
ahli ilmu ukur.
Herodotus:
Bapak sejarah yang pertama kali mengembangkan sejarah tertulis.
Thucydides: Ahli
sejarah yang menulis tentang perang Peloponesos.
Demikianlah
beberapa contoh nama ilmuwan yang mewakili kemajuan ilmu pengetahuan Yunani.
Pada uraian selanjutnya Anda akan mempelajari masa akhir kejayaan Yunani.
iii.
Masa Akhir Kejayaan Yunani
Masa akhir kejayaan Yunani
diawali dengan peristiwa sebagai berikut:
·
Perang Peloponesos 431-404 S.M.
Perang
Peloponesos disebabkan karena polis Athena yang memimpin persekutuan
polis-polis di jazirah Attica disebut Liga Delos memiliki pengaruh yang terlalu
kuat baik di bidang politik dan ekonomi Yunani sehingga banyak polis yang
khawatir menjadi sasaran ekspansi dan dikuasai Athena. Keadaan ini menyebabkan
Sparta sebagai pemimpin Liga Peloponesos bangkit memimpin polis-polis lain
menghadapi Athena. Athena tangguh dengan angkatan lautnya sedangkan Sparta kuat
angkatan daratnya.
·
Perang mulai meletus tahun 431 S.M.
Sparta
menebangi pohon zaitun dan menghancurkan tanaman yang lain untuk melumpuhkan
ekonomi Athena. Bencana lain yang dialami Athena adalah munculnya wabah
penyakit akibat buruknya sanitasi sehingga menyebabkan kematian seperempat
jumlah penduduk Athena termasuk Perikles tahun 429 S.M. Kematian Perikles turut
menyebabkan lemahnya kepemimpinan Athena. Pada tahun 404 S.M. Sparta dapat
mengalahkan Athena karena bantuan Persia. Perang saudara tersebut dikisahkan
oleh sejarawan Thucydides secara ilmiah artinya ia menulis sejarah berdasarkan
fakta dan mencoba menuliskannya secara obyektif.
Bagaimana
dampak perang Peloponesos ini bagi Yunani? Ternyata perang tersebut
mengakibatkan rapuhnya pertahanan Yunani untuk menghadapi ancaman dari luar
berupa penaklukan oleh Raja Macedonia yang dapat Anda pelajari dari uraian
berikut ini.
2.
Romawi
a. Munculnya
Peradaban Romawi Kuno
Secara
garis besar, sejarah romawi dibagi menjadi tiga zaman:
·
Zaman Kerajaan (750-510 SM)
Semua
Romawi adalah sebuah kerajaan yang diperintah oleh seorang raja yang berkuasa
mutlak.
·
Zaman Republik (+ 510 SM-30 SM)
Zaman
Republik adalah suatu zaman ketika nama tumbuh dari negara kota kecil menjadi
republik yang luas.
·
(3) Zaman
Imperium atau kekaisaran (30 SM-475 SM)
Zaman
Imperium adalah zaman berkuasanya monarki konstitusional. Sebelum memasuki
zaman kedua tersebut, Italia (tempat kota roma berdiri) dimasuki berbagai
bangsa dari utara, timur, dan selatan. Kaisar pertama Romawi adalah Octavianus,
dengan gelar Augustus, Princeps, Imperator, Pontifex.
Periode
sekitar 1500-753 SM, Italia dimasuki bangsa-bangsa yang berbahasa Indo-Eropa
dari utara dan kemudian bermukim di sebelah selatan sungai Tiber. Dari arah
timur, masuk bangsaYunani yang kemudian membawa Italia memasuki Zaman
sejarah. Mereka bersaing dengan bangsa Etruscan, bangsa yang tidak
diketahui asal-usulnya. Bangsa terakhir ini memiliki kemampuan yang tinggi
dalam pengolahan logam, penggunaan batu untuk bangunan, tekhnik lengkung
(Arch), dan tekhnik pengeringan rawa. Seperti bangsa Yunani, bangsa Etruscan
juga mengembangkan peradaban kota dan mempengaruhi tumbuhnya kota Roma. Hal ini
menyebabkan masyarakat terdiri atas percampuran antara orang Latin (asli)
dengan Bangsa Estruscan. Pada abad ke-8 Bangsa Estruscan berhasil menaklukan
bangsa Latin, kemudian bangsa ini mendirikan negara-negara kota (polis) yang
jumlahnya mencapai 17 buah, salah satunya adalah Polis Romawi.
Sejak 753-509
SM, Roma tumbuh menjadi kota, yang menurut legenda Ro-mawi didirikan oleh dua
saudara kembar Remus dan Remulus pada 753 SM. Kota ini banyak mengadopsi
tradisi Estruscan. Di bawah kekuasaan Raja Estruscan, Roma mengalami
pertumbuhan pesat, dan memelihara hubungan baik dengan bangsa-bangsa di Laut Tengah.
Bangsa Estruscan menjadikan Roma sebagai ibu kota kerajaannya.
Bangsa
latin Indo-Eropa dan Yunani yang diperintah dengan keras oleh bangsa Estruscan
memberontak pada 509 SM dan berhasil merebut Roma. Bangsa Latin membentuk
pemerintah baru yang disebut “Republik” atau sesuatu dari rakyat. Republik ini
berlangsung hingga 500 Tahun. Pertumbuhan Roma dipengaruhi oleh faktor-faktor
geografis:
Jazirah
Italia sebagai Lokasi Pusat Romawi yang berhadapan dengan Laut Tengah. Hal ini
menyebabkan kegiatan pelayaran dan perda-gangan mereka berkembang pesat. Kota
Byzantium di Romawi Timur menjadi pusat perdagangan yang terkenal.
Di
Utara membentang pegunungan Alpen sebagai pelindung serangan dari luar.
Dari
Utara ke Selatan membentang pegunungan Appennina menjadi pemersatu Jazirah.
Iklim
yang nyaman dan tanah subur.
b.
Terbentuknya Pemerintah Republik Romawi
Pada
masa pemerintah republik, wilayah Romawi membentang dari Spanyol (barat) sampai
Turki (timur) dengan pusatnya di Roma, Italia. Pada masa pemerintah
Republik, terdapat beberapa Unsur yang menjalankan pemerintahan, yaitu:
Kekuasaan
Eksekutif, yang dipegang oleh dua orang konsul yang dipilih dengan masa jabatan
1 tahun. Jabatan ini hanya boleh dipegang oleh golongan bangsawan (Patricia).
Mereka memegang kekuasaan pemerintahan.
Kekuasaan
Legislatif, terdiri atas 2:
Majelis
tinggi (senat), sebagai penasihat konsul.
Majelis
rendah (Comitia), atau disebut juga Dewan Rakyat (Comitea Curiata)
Pada
zaman Republik masyarakat Romawi terbagi menjadi 2 golongan:
Patricia
(bangsawan). Golongan ini mempunyai hak istimewa dalam pemerintahan.
Plebeya
(rakyat biasa). Hak-haknya dibatasi. Karena hak kaum Plabeya merasa
dibatasi, golongan ini berjuang agar haknya bisa setingkat dengan kaum
patricia. Sejak saat itu, struktur masyarakat romawi terbagi menjadi 3:
Golongan Optimat:
orang kaya baru (mirip tuan tanah).
Golongan Equites:
golongan menengah.
Golongan Proletar:
rakyat jelata yang hidupnya miskin.
c.
Wilayah Kekuasaan Romawi
Wilayah
Romawi sangat luas. Mula-mula Semenanjung Italia disatukan, sampai kemudian
Semenanjung Balkan berhasil ditaklukan pada tahun 146 SM.
d.
Gaya Hidup Bangsa Romawi dan Timbulnya
Masalah Sosial
Menurut
sejarahawan Romawi bernama Sallust (86-34 SM), kemenangan Romawi atas
musuh-musuhnya merupakan awal permasalahan yang dihadapi Romawi.
·
Gaya hidup sederhana
Ini
terlihat pada gaya hidup Marcus Seto (234-149 SM) sebagai salah satu seorang
pejabat tinggi Roma.
·
Sistem kepercayaan
Bangsa
Romawi percaya pada banyak dewa (polytheisme). Kedudukannya mirip dengan Dewa
Yunani, hanya saja namanya berbeda. Dewa Romawi Kuno memakai nama planet. Kepercayaan
ini dibawa oleh bangsa Etruscan dan Yunani.
Dewa
Jupiter atau dewa tertinggi, dewa cahaya, langit, dan cuaca. (di Yunani
disebut Dewa Zeus)
Istri
Dewa Jupiter, Juno, ratu dari nirwana, cahaya, kelahiran, wanita, dan
pernikahan (di Yunani disebut Dewi Hera).
Dewa
Mars, dewa perang. Di Yunani sama dengan Dewa Ares (selanjutnya menjadi simbol
Zodiak Aries).
Dewa
Neptunus, dewa laut. Di Yunani disebut Poseidon.
Dewi
Artemis, dewi hutan/perburuan dan kelahiran. Disebut juga dengan dewi Diana.
Dewi
Venus, dewi kecantikan dan cinta. Di Yunani disebut dewi Aphrodite (dia dan
anaknya, Eros, menjadi simbol zodiak Pisces).
Apollo (di
Yunani dan Roma sama), Dewa musik, matahari, dan puisi (seni).
Pada
masa pemerintahan Kaisar Octavianus Agustus, muncul agama baru yang bersifat
Monotheisme, yaitu agama kristen.
e.
Perubahan gaya hidup
Perubahan
gaya hidup orang Roma terlihat dari cara mereka menghabiskan waktu luang.
Mereka mengadopsi budaya Hellenik selama berperang dengan Yunani. Pada Abad ke-2
SM, kebiasaan orang Yunani mandi menjadi gaya baru orang Roma. Pada awal
Republik Roma, orang Roma jarang mandi, terutama di musim dingin. Namun,
setelah budaya tersebut masuk, telah dibangun tempat mandi umum, dan fasilitas
umum lainnya. Bahasa dan Budaya Yunani pun menjadi populer di Romawi. Di
sekolah, bahasa Yunani menjadi bahasa kedua setelah bahasa Latin Romawi.
Perubahan
ini dapat kita lihat pada sesosok figur Scipio Aemilianus (185-129
SM), pahlawan perang yang menghancurkan Hannibal dari Carthago, yang
merasa budaya lama Romawi dianggap tidak sesuai dengan perkembangan zaman yang
ditinggalkannya.
f.
Timbulnya masalah sosial
Timbulnya
masalah sosial pada masyarakat Romawi disebabkan adanya perubahan gaya hidup
mewah masyarakatnya. Luasnya wilayah Republik Roma menyebabkan sulitnya
pemerintah pusat mengontrol di tiap provinsi.
g.
Persaingan dengan Carthago
Carthago
merupakan lawan yang kuat dan berat bagi kaum Romawi. Carthago merupakan pusat
perdagangan Phunisia (Afrika utara). Bangsa Phunisia telah lama menguasai laut
tengah (Mare Nostrum). Selain Carthago, mereka memiliki koloni dagang dan
angkatan laut yang kuat.
Perang
Phunisia I (264-241 SM)
Pada
saat itu, Romawi menyerang koloni Carthago di pulau Sicilia. Pada
peperangan tersebut Romawi memperoleh kemenangan.
Perang
Phunisia II (218-201 SM)
Carthago
yang dipimpin oleh panglima Hanibal menyerang Romawi melalui spanyol. Kemudian,
melalui Galia naik Pegunungan Alpen dan mereka berhasil sampai di Lembah Sungai
Po dengan membawa pasukan gajah dan infanteri. Pasukan Romawi yang telah
menghadang di Kanae dihancurkan pasukan Carthago. Namun, pada saat penyerangan
bantuan bagi Carthago tidak kunjung datang, Jendral Scipio Tua dari
Spanyol menyerang Carthago. Pasukan tersebut terpaksa ditarik kembali.
Pertempuran habis-habisan kemudian terjadi antara Romawi dan Carthago. Pasukan
Carthago terpaksa mengalah karena sudah tidak sanggup bertempur lagi.
Perang
Phunisia III (149-146 SM)
Seorang
ahli pidato yang bernama Cato melakukan provokator kepada pemerintahan Romawi.
Akhirnya jendral Scipio muda memimpin pasukan Romawi yang kuat. Mereka pun
berhasil menghancurkan Carthago.
h.
Akhir Republik Roma
Gagalnya
Landreform
Sallust
(86-34 SM), sejarawan Romawi, menyatakan bahwa imperium yang besar
menyulitkan dalam konsolidasi kekuasaan. Di beberapa daerah, muncul
pemberontakan kaum plebeia yang menghendaki perbaikan nasib. Ada dua orang
aristokrat yang terpilih menjadi tribune rakyat yang peduli pada kesengsaraan
golongan plebeia, yaitu Tiberius Gracchus (163-133 SM) dan
adiknya Gaius (153-121 SM). Namun, usaha Landreform mereka gagal.
Keduanya terbunuh bersama pengikutnya.
Pemberontakan
daerah
Karena
banyaknya pemberontakan di daerah-daerah, diperlukan konso-lidaritas militer
yang kuat. Gaius Marius, seorang keturunan suku italia (bukan golongan
aristokrat Roma) tampil sebagai konsul pada 107 SM dan berhasil memadamkan pemberontakan
suku-suku di Italia pada 91 SM, Afrika Utara (suku Nubia), dan suku Jerman di
Italia Utara. Namun pemberontakan antara penduduk Roma dan suku-suku Italia
terus berlanjut—hingga pasukan Marius tidak bisa membatasi masalah ini. Maka
dari itu, salah seorang jendral Roma, Lucius Sulla (138-78
SM) mengambil alih kekuasaan dari Marius dan memadamkan pemberontakan.
Pada 79 SM, dia menjalankan pemerintahan diktator selama 3 tahun.
Pemberontakan
yang terus berlanjut seperti di Spanyol, Suriah dan Palestina berhasil
dipadamkan oleh Pompey (106-48 SM) sebagi pewaris politik Sulla. Da
juga berhasil memberantas bajak laut di Laut Tengah. Akibat tindakannya tidak
mendapat pengakuan dari Senat serta tentara-tentaranya tidak mendapat bayaran
dari Senat, dia bersekutu denganJulius Caesar (100-44 SM) dan Crassus
(115-53 SM) membentuk Triumvirat I (60 SM). Tujuan mereka adalah
mengakhiri perang sipil serta mengontrol pemerintahan seluruh romawi.
Perang
Saudara
Setelah
Crassus meninggal ( 53 SM), Triumvirat I , yang selama ini untuk sementara
berhasil menegakkan kekuasaan Romawi atas daerah-daerah yang ditaklukannya,
berakhir. Julius Caesar (100-44 SM) seorang ahli militer, ahli pemerintahan, dan
juga budayawan mengambil alh menjadi konsul dan mampu mewujudkan wilayah
kekuasaan yang kuat. Imperium Romanum mencangkup wilayah inggris ke
timur sampai mesopotamia dan keselatan hingga mesir. Sebelum itu , Macedonia
(197 SM), Syria (190 SM), Afrika Utara dan Mesir (47 SM) juga telah dikuasai.
Pasukan Romawi memiliki moto ‘Vini, Vidi, Vici’ (Saya datang, saya
melihat, saya menang). Julius Caesar membuat sebuah buku dengan judul De Bello
Gallicia, tentang peperangan di Galia (Prancis). Mereka memilki angkatan perang
yang kuat sehingga dapat mewujudkan Imperium Romanum. Wilayah yang luas
dan perebutan kekuasaan menjadi masalah terbesar bagi kerajaan Romawi kuno.
o Perang
Saudara I (85 SM)
Terjadi
antara Sulla yang mengalahkan Barbar di Timur. Setelah kembali ke ibu kota
Roma, Sulla kembali berperang, melawan Marius yang memimpin kaum Optimat.
o Perang
Saudara II (73-44 SM)
Pada
tahun 60 SM terbentuk Triumvirat I. Julius Caesar berjasa dalam menduduki Galia
(prancis), Krassus berhasil memadamkan pemberontakan budak belian di
Spartacus (73-71 SM), dan Pompey berjasa menyusun kekuatan di Roma menguasai
Syria. Karena Crassus terbunuh oleh orang Part (52 SM), dan dia tidak suka atas
tindakan Caesar di Gaul (Prancis) serta kdudukannya sebagai konsul, maka pompey
berusaha meninggalkan Julius dan bergabung dengan senat dan berusaha untuk
menyingkirkan Caersar dan menjadikannya warga biasa. Julius langsung
meninggalkan Galia menuju Roma. Terjadilah perang sipil berdarah di Spanyol,
Italia, Afrka, sampai mesir. Pasukan Pompey dan senat dikalahkan
diPharsalus (semenanjung Balkan). Pompey yang lari ke Mesir terbunuh dan
sisa-sisa pasukannya dihancurkan oleh Julius Caesar di Spanyol (45 SM). Di
mesir, Caesar merestorasi Ratu Cleopatra dari dinasti Ptolomeus terakhir ke
tahtanya semula. Setelah memenangkan perang terhadap pemberontak di Asia kecil
(Turki), dia mengirim pesan ke Roma yang berbunyi ‘Vini, Vidi, Vici’. Julius
Caesar tampil sebagai penguasa tunggal (diktator), konsul (pengawal tinggi)
sensor dan tribun (pemimpin rakyat). Julius Caesar memimpin degan
kecerdikan dan keahliannya. Di bawah kekuasaannya, wilayah Roma memiliki 22
koloni di Afrika, Spanyol, dan Prancis. Kaum Proletar memperoleh pembagian
tanah. Namun, Julius terbunuh oleh Brutus Kassius (44 SM), anggota senat yang
tidak menyukainya.
o Perang
Saudara III (44-22 SM)
Kematian
Julius Caesar dibalas oleh Marcus Antonius, Letnan yang pernah mengabdi
pada Julius Caesar bersama Lapidus, dan Octavianus, kemenakan Julius
Caesar. Mereka berhasil mengalahkan Brutus dan Kassius dalam pertempuran di
Filipi, semenanjung Balikan (42 SM). Triumfirat II ini membagi wilayah menjadi
3:
Antonius
di bagian timur
Octavianus
di bagian barat
Lafidus
di Afrika.
Perang
saudara kembali terjadi. Octavianus merebut Afrika dari tangan Lapidus.
o Perang
Saudara IV (31 SM)
Antonius
berusaha menduduki mesir. Tapi, dia terpikat dan menikah dengan Ratu Cleopatra
dari mesir—dan menceraikan Octavia, adik Octavianus. Hal tersebut tidak disukai
oleh Octavianus sehingga dia me-nuduh Antonius sebagai pembohong besar dan
arogan. Dia menyerang Mesir pada 32 SM. Antonius merasa terdesak di pertempuran
dilaut Actium (31 SM). Akhirnya Antonius dan Ratu Cleopatra bunuh diri.
Octavianus berhasil merestorasi kekuasan dan mengakhiri perang sipil. Sejak
tahun 30 SM, dia menjadi penguasa tunggal Roma.
(7) Imperium
Romawi
Kaisar
Octavianus (31 SM-14 M)
Dengan
kekalahan Antonius maka Octavianus keluar sebagai pemenang sekaligus penguasa
(konsul) seluruh Romawi. Dia menjadikan senat sebagai partner pemerintahan yang
tugas-tugasnya disesuaikan dengan kehendaknya. Untuk mengukuhkannya
sebagai penguasa tunggal, senat mem-berinya gelar princips
civitatis (warganegara pertama), dan memilihnya sebagai tribunicia
potestas (penguasa tunggal) atas tribune-tribune serta memiliki hak veto
undang-undang yang dibuat senat. Pada 12 SM, dia ju-ga menjadi pontifex
maximus(pemimpin agama). Sumber utama kekua-saannya adalah sebagai komandan
angkatan bersenjata Romawi. Gelarnya adalah imperator, sebagai penghargaan
orang Romawi terhadap jendral yang memenangkan perang, menjadikan dia sebagai
penguasa atas semua usur pemerintahan atau emperor (kaisar). Oleh
senat dia juga diberi gelar Augustus (paling tinggi). Rakyat
membiarkan dia memerintah sendiri karena mereka sudah bosan dengan perang
saudara selama ini. Pada masanya Romawi mencapai puncak kejayaan dan rakyat
hidup sejahtera. Wilayah yang terbentuk adalah dari Inggris sampai Mesopotamia,
ke Utara sampai Sungai Rhein dan Donau serta ke selatan sampai Gurun Sahara.
Kaisar
Nero (54-58 SM)
Kaisar
ini terkenal dengan kekejaman dan kegemaran anehnya, yaitu sangat senang
melihat penderitaan orang lain. Dia tega membunuh istri da ibunya karena
mencela perbuatannya. Orang-orang kristen dikejar-kejar, dibaka, disiksa,
dibunuh, dan kota Roma dibakar (64 M). Dia mati bunuh diri karena terjadi
pemberontakan.
Kaisar
Vespasianus (69-79 M)
Kaisar
ini menggantikan Kaisar Nero. Setelah menang dari perang saudar, dia berhasil
menata kembali kota menjadi aman dan tertib. Pemberontaan bangsa Bataf
(belanda) dipimpin Klandius Sivillis dapat ditundukkan (70 M). Dia juga
membangun coloseum (amphiteater) yang besar untuk pertunjukkan
gladiator—pertunjukkan perkelahian manusia dengan binatang buas atau
perkelahian antara binatang buas dengan binatang buas.
Kaisar
Titus (79-81 M)
Dia
terkenal karena menaklukkan bangsa Yahudi. Pada masa pemerintahannya Gunung
Visuvius meletus dan menimbun kota Herkulanum dan Pompeye.
Kaisar
Domitianus (81-96 M)
Pada
masa pemerintahannya dibuat benteng dari kota Goble
Kaisar
Nezva
Dia
adalah pengganti Domitianus. Setelah berhasil merebut keku-asaan di Romawi,
Kaisar Nezva menunjuk penggantinya sebelum turun tahta.
Kaisar
Hadrianus (117-136 M)
Dia
mendirikan benteng pertahanan di Skotlandia. Dia mendirikan kuil Dewa Jupiter
di pusat peribadatan bangsa Yahudi (Bait Allah) di daerah Yudea sehingga timbul
pemberontakan bangsa Yahudi tetapi dapat dipadamkan.
Kaisar
Antanius Prius (136-161 M)
Kaisar
Markus Aurelius (161-180 M)
Kaisar
Markus Aurelius gugur di Wina dalam pertempuran dengan bangsa Barbar Jerman
untuk mempertahankan perbatasan daerah sungai Donau. Dia sebelumnya telah
menunjuk putranya, Commodus sebagai penggantinya.
Kaisar
Diocletianus (284 M-305 M)
Setelah
masa pemerintahan Markus Aurelius, terjadi perang saudara yang sangat panjang.
Para Kaisar silih berganti. Setelah tahun 248 M keadaan menjadi tenteram sampai
305 M. Untuk mengatur pemerintahan dan kekuasaan yang sangat luas, wilyah
negara dibagi menjadi 4 prefktur:
o Galia:
Prancis, Inggris, Spanyol, Maroko
o Italia:
Italia sampai Donau
o Hlyria:
Daria, Macedonia, Yunani
o Daerah
timur: Syria sampai Mesopotamia
Tiap
prefektur dibagi provinsi-provinsi, dan tiap provinsi terbagi dalam
distrik-distrik. Tiap distrik dibagi menjadi kota. Dia membagi Romawi barat,
yang dikuasai oleh kaisar lain, dan Romawi timur, yang dia perintah. Namun
kedua wilayah ini saling berebut kekuasaan.
Kaisar
Constantine Agung (312M-337 M)
Kaisar
Constantine dapat mengembalikan kebesaran Romawi, dan untuk kepentingan
perdagangan ibu kota di pindah ke Byzantium (Constan-tinopel—sekarang
Istambul). Kaisar Constantine memberikan kebebasan warga negaranya untuk memluk
agama.
Kaisar
Teodosius (390 M)
Pada
masanya, agama kristen dijadikan agama negara. Setelah ia wafat, Roma terpecah
menjadi 2 (400 SM):
o Romawi
barat, ibukota Roma. dipimpin oleh Honorius
o Romawi
timur, ibukota Constantinopel, dipimpin oleh Arkadius.
Kaisar
Yustinianus
Kaisar
Yustinianus dapat mempersatukan wilayah Byzantium: Asia Kecil, Semenanjung
Balkan, Syria, Armenia, Mesopotamia, mesir, dan pantai utara Afrika. Romawi
Timur menghadap 2 lawan berat, yaitu bangsa barbar jerman di Romawi Barat dan
kerajaan Sasanid di timur. Untuk menghadapi bahaya dari timur, di
Constantinopel dibuat benteng yang benar-benar kuat.
i.
Runtuhnya Romawi
Romawi
Barat (476 M)
o Secara
intern, menghadapi masalah berat karena Patria Patista (kesetiaan warga
terhadap negara) sangat merosot.
o Bangsa
Barbar (baik jerman, Frank, Vandal, Got Barat, dan Got Timur serta Anglo Saxon)
selalu berusaha menguasai wilayah Romawi.
Romawi
Timur
Pada regional ini,
sepeninggal Kaisar Yustiniatus menjadi mundur.
o Pemerintah
terlalu mengutamakan pembangunan gedung-gedung mewah sedangkan rakyat
terlantar.
o Ancaman
dari Kerajaan Turki Usmani yang juga ingin menguasai perdagangan di Byzantium.
Pada taun 1453 M raja dari Turki bernama Sultan Muhammad II dengan kekuatan
ratusan ribu tentara berhasil menguasai Constantinopel.
(9) Peninggalan
Bangsa Romawi
Seni Banguna
·
Pantheon: rumah dewa bagi orang
Romawi.
·
Coloseum: stadion dengan tangga batu
berkeliling untuk penonton.
·
Amphiteater: gedung pertunjukan terbuka.
·
Limes: rangkaian perbentengan yang
panjangnya hingga puluhan kilimeter.
·
Forum Romanum: Komplek gedung pemerintahan.
Seni Sastra
·
Virgilius Maro Publish: mengarang buku
“Aeneid” dan “Georgies”.
·
Julius Caesar: ”De Bello Gallio”.
·
Ovidius: “Metamorphose”.
·
Plautus: karya-karyanya bercorak komedi
(seperti “Manaechmi”).
·
Titus dan Livius: mengarang buku sejarah
Romawi.
·
Cicero: ahli filsafat, politik, dan pidato.
Karyanya bersifat patriotik.
Ilmu
pengetahuan
·
Ilmu filsafah: Seneca da Marcus Aurelius.
·
Ilmu Sejarah: Livius.
·
Ilmu kedokteran: Operasi Caesar—ini karena
pertama kali dilakukan untuk menolongkelahiranJulius Caesar.
·
Cabang Olahraga: 2 semboyan:
“Men sana in Corpore
sano”: dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat
Vini, Vidi, Vici”: saya
lihat, saya datang, saya menang”.
Hukum
Hukum
Romawi mengutamakan keadilan, kemanusiaan, dan persamaan semua golongan. Ahli
hukum terkenal romawi adalah Pampinianus dan Kaisar Theodosius.
Diambil dari berbagai
sumber.........
Arinda Wita Hedila
Komentar
Posting Komentar