Langsung ke konten utama

Anak dan cucu PKI menuntut keadilan supaya diperlakukan sama layaknya warga negara

STUDI KASUS

Topik               :         Anak dan cucu PKI menuntut keadilan supaya diperlakukan sama layaknya warga negara

            Partai Komunis Indonesia (PKI) ialah partai politik yang berbasis komunis non-penguasa dan dihancurkan pada tahun 1965 serta dinyatakan sebagai partai terlarang di tahun berikutnya. Penyataan PKI sebagai partai terlarang merupakan langkah pertama yang dilakukan Suharto untuk mengembalikan ketenangan bangsa Indonesia setelah sebelumnya ia diberi kuasa dalam Surat Perintah Sebelas Maret yang diberikan oleh presiden Sukarno.
            PKI yang sebelumnya merupakan partai yang paling berpengaruh di Indonesia, kini telah dibekukan berdasar hasil rapat Sad Tunggal, pada 16 Oktober 1965. Pembekuan tersebut merupakan hal yang wajar. Pasalnya, Partai yang memiliki anggota sekitar 3,5 juta orang ditambah 3 juta dari pergerakan pemudanya telah melakukan pembantaian kepada enam jendral senior Indonesia pada 30 September 1965. Pembantaian tersebut sontak membuat pejabat pemerintah dan rakyat marah. Oleh sebab itulah, PKI tidak hanya dibekukan, namun seluruh pejabat PKI berserta ormas-ormasnya tidak diberikan akses penuh di Indonesia termasuk akses untuk terlibat dalam pemerintahan.
            Penutupan akses yang diberikan serta-merta kepada seluruh pejabat PKI dan ormas-ormasnya berdampak buruk bagi seluruh anggota keluarga PKI. Anak dan cucu dari pejabat PKI turut mendapatkan imbasnya. Meskipun bisa dikatakan tidak terlibat dalam kasus pembunuhan itu, cucu-cucu dari pejabat PKI tetap merasakan minimnya akses yang diberikan pemerintah Indonesia kepada mereka. Oleh sebab itulah dengan alasan kemanusiaan banyak dari mereka yang menuntut keadilan supaya diperlakukan sama layaknya warga negara.
            Pernyataan tegas yang dilontarkan oleh cucu-cucu PKI tentu saja mendapatkan respon yang sangat cepat oleh rakyat Indonesia. Sebagian rakyat Indonesia ada yang setuju dengan pernyataan itu dan sebagian ada pula yang menyatakan tidak setuju. Mereka yang setuju mempunyai alasan atas nama kemanusiaan toh, mereka tidak juga tidak menyentuh mayat dari kelima jendral itu, jika mereka ada disanaada kemungkinan mereka tidak melakukan hal tersebut. Lain halnya dengan respon rakyat Indonesia yang tidak setuju dengan pernyaan itu. Mereka beralasan bahwa PKI dalam sejarah Indonesia telah terbukti beberapa kali berusaha merobohkan kekuasaan Pemerintah Republik Indonesia yang sah dengan jalan kekerasan.

            Terlepas dari itu semua, penutupan akses yang dilakukan pemerintah sebagai ganjaran kepada PKI atas perlakuannya itu merupakan hal yang seharusnya dilakukan. Meskipun mereka hanyalah cucu dari pejabat PKI, tetapi setidaknya mereka juga harus merasakan penderitaan yang sama seperti halnya kesedihan yang dirasakan oleh anggota keluarga yang telah kehilangan sosok kepala keluarganya, serta rasa kehilangan rakyat Indonesia yang telah kehilangan pahlawan dan orang yang telah berjasa atas negaranya.  

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Soal Percobaan Sebelum Menghadapi UN Bahasa Indonesia SMA

Soal Percobaan Sebelum Menghadapi UN             Isu hidupnya lembaga bredel dalam legislasi pers nasional kembali menghantui insan pers Indonesia. Beberapa kalangan mengaku telah menerima  draft  perubahan UU Pers yang di dalamnya konon antara lain memuat pengaturan mengenai bredel. Ketakutan akan kembalinya rezim otoriter yang menaburkan kritik dan membudayakan sensor, pembungkaman, serta pembutatulian warga kembali menyeruak. Tidak heran wacana yang hendak dimunculkannya kembali dibredel dalam pembaruan hukum pers yang sebenarnya masih dalam tataran isu menimbulkan gelombang penolakan. Boleh dikata tidak ada satu pun insan pers dan pegiat hak atas kebebasan informasi di negeri ini yang mau lembaga bredel dihidupkan kembali. Eksisnya lembaga bredel dikhawatirkan memberi peluang bagi kekuasaan untuk secara diskredit menghentikan operasi lembaga pers jika dianggap merongrong kewibawaan pemerintah. Pertanyaan mendasar yang layak dikemukakan adalah sejauh mana kekhawatiran akan ke

Dampak Negatif Perjanjian Renville bagi Indonesia

Dampak Negatif Perjanjian Renville Oleh : Arinda Wita Hedila 1.         Bubarnya kabinet Amir Syarifuddin (Januari,1948). Kabinet Amir Syraifudin ditentang oleh dua partai besar yaitu Partai Nasional Indonesia (PNI) dan Masyumi. Penentangan itu membuat kabinetnya jatuh, hingga Amir syarifudin menyerahkan mandatnya kepada Presiden Soekarno pada 23 Januari 1948. 2.         Indonesia terpaksa harus menerima bentuk Negara Republik Indonesia Serikat (RIS) lewat masa transisi. Sebelum RIS terbentuk Belanda menguasi seluruh wilayah Indonesia. 3.         Indonesia harus menerima hilangnya wilayah kekuasaan. Daerah-daerah yang direbut Belanda dalam Perang Kolonial I lepas termasuk Republik Indonesia. Wilayah Repubik, baik di Jawa maupun di Sumatra terpecah-pecah. Daerah satu dengan daerah yang lain terpisah oleh daerah pendudukan Belanda.  4.         Pejuang yang berada di daerah Belanda harus masuk ke wilayah RI. 5.         Perekonomian RI diawasi secara ketat oleh pihak Bel

Macam-macam Majas

Macam-macam Majas             Majas perbandingan /pertautan : Alegori: Menyatakan dengan cara lain, melalui kiasan atau penggambaran. Contoh: Perjalanan hidup manusia seperti sungai yang mengalir menyusuri tebing-tebing, yang kadang-kadang sulit ditebak kedalamannya, yang rela menerima segala sampah, dan yang pada akhirnya berhenti ketika bertemu dengan laut. Suami sebagai nahkoda, Istri sebagai juru mudi. Alusio: Pemakaian ungkapan yang tidak diselesaikan karena sudah dikenal. Contoh: Sudah dua hari ia tidak terlihat batang hidungnya. 3.       Simile: Pengungkapan dengan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata depan dan penghubung, seperti layaknya, bagaikan, " umpama", "ibarat","bak", bagai". contoh: Kau umpama air aku bagai minyaknya, bagaikan Qais dan Laila yang dimabuk cinta berkorban apa saja. 4.       Metafora: Gaya Bahasa yang membandingkan suatu benda dengan benda lain karena mempunyai sifat yang