MEMBUKA DAN MENUTUPNYA STOMATA
Stomata dapat membuka dan menutup. Kemampuan membuka
dan menutup diatur oleh sel penjaga. Apabila tanaman mengalami kekurangan air,
maka sel penjaga akan menutup stomata untuk mengurangi penguapan. Hal
sebaliknya terjadi jika tanaman memiliki kandungan air cukup. Stomata bukanlah
sebuah pompa yang dapat mengeluarkan uap air dari dalam daun ke lingkungan,
stomata hanyalah sebuah lubang, yang jika terbuka uap air akan mengalir keluar
karena perbedaan gradien konsentrasi (difusi).
Struktur menggambarkan fungsi, kalimat tersebut berlaku
juga pada mekanisme kerja stomata. Jika ingin memahami mekanisme tersebut, kita
mesti mengetahui gaya yang bekerja pada sel penjaga.
Secara garis besar mekanisme kerja stomata bergantung
pada tekanan air pada sel penjaga. Sel penjaga dilengkapi dengan mikrofibril
yang membantu penggembungan dan pengempisan sel tersebut. Keadaan tumbuhan yang
cukup air menyebabkan sel penjaga menggembung sehingga stomata akan terbuka.
Namun apabila tumbuhan mengalami dehidrasi, air dalam sel penjaga akan keluar
membuat sel penjaga mengempis dan menutup bukaan stomata.
Ketika kondisi lingkungan
cukup konduktif (memungkinkan terjadinya pertukaran ion, misalnya adanya
penyinaran matahari, kelembaban tinggi, dsb) maka pompa proton akan memompa ion
H+ dari sel pelindung stomata. Hal ini menjadikan sel pelindung stomata
bersifat elektronegatif dan menarik ion K+ dari sel sekitarnya. Keberadaan ion
ini menyebabkan terjadinya tekanan osmotik, yaitu terpompanya air menuju ke sel
pelindung. Akibatnya sel pelindung mengalami deformasi (mengembang ke arah
tertentu) sehingga stomata terbuka. Pada keadaan stomata tertutup, yang terjadi
sebaliknya.
Komentar
Posting Komentar