Gelombang Radar, Telepon, Radio, dan Televisi
Materi mengenai gelombang radar,
telepon, radio, dan televisi berkaitan erat dengan materi mengenai gelombang
elektromagnetik. Sebelum belajar tentang ini, hal yang harus kalian ketahui
sebelumnya ialah urutan spektrum gelombang elektromagnetik mulai dari frekuensi
terbesar hingga frekuensi terkecil adalah sinar gamma, sinar-X, sinar
ultraviolet, sinar tampak, sinar inframerah, gelombang mikro (radar), gelombang
televisi, dan gelombang radio. Pada topik kali ini, kalian akan belajar tentang
perbedaan gelombang radar, telepon, radio, dan televisi dalam kehidupan
sehari-hari.
Radar, telepon, radio, dan televisi memiliki sumber gelombang yang sama
tetapi frekuensinya berbeda. Gelombang mikro, gelombang televisi, dan gelombang
radio dihasilkan dari rangkain osilator RLC arus bolak-balik. Radar banyak
dimanfaatkan sebagai alat pendeteksi, sedangkan telepon, televisi dan radio
dimanfaatkan sebagai alat komunikasi. Untuk pembahasan lebih jauh mengenai
alat-alat tersebut simak penjelasan di bawah ini.
1. RADAR (Radio Detection and Ranging)
Gelombang mikro dapat digunakan untuk mendeteksi
jarak, contohnya pada pesawat radar. Kerja pesawat radar didasarkan pada
prinsip pemantulan gelombang mikro. Antena pada pesawat radar berfungsi sebagai
pemancar sekaligus penerima gelombang elektromagnetik yang dipancarkan.
Gelombang ini memiliki panjang gelombang beberapa cm, sehingga gelombang mudah
dipantulkan oleh pesawat udara dan roket yang ukurannya hanya beberapa meter.
Jika selang waktu antara pengiriman dan penerimaaan pulsa dari sasaran adalah ∆t,
maka jarak sasaran ke pusat radar dinyatakan sebagai s. Hubungan
keduanya dirumuskan sebagai berikut.
s=cΔt2
2. Telepon
Telepon merupakan salah satu alat komunikasi
yang praktis, efektif, dan efisien. Gelombang yang digunakan pada telepon
adalah gelombang radio. Telepon memancarkan gelombang dengan frekuensi 824,04
MHz sampai dengan 848,97 MHz atau panjang gelombang 36,3817 cm sampai 35,3134
cm. Sinyal yang diterima telepon mempunyai frekuensi 869,04 MHz sampai 893,07
MHz atau dengan panjang gelombang 34,4978 cm sampai 33,5696 cm. Sinyal telepon
memanfaatkan gelombang radio pada frekuensi ultra tinggi/ultra high
frequency (UHF) atau pada gelombang ultra pendek/ultra short wave (USW).
3. Radio
Gelombang radio mempunyai panjang gelombang
antara 30 m sampai 30.000 m. Gelombang ini dipancarkan melalui antena pemancar
dan diterima oleh antena penerima yang digunakan untuk membawa isyarat bunyi
dan isyarat gambar melalui jarak jauh. Gelombang radio dapat dipantulkan oleh
lapisan ionosfer yang ada di atmosfer. Isyarat bunyi tersebut dibawa melalui
perubahan amplitudo atau AM (amplitudo modulation) dan FM (amplitudo
modulation). Pada frekuensi tinggi, jangkauan gelombang radio relatif lebih
sempit jika dibandingkan dengan frekuensi sedang. Hal tersebut karena pada
lapisan tinggi, sebagian besar gelombangnya tidak dipantulkan oleh lapisan
ionosfer. Dari penjelasan ini, kalian dapat mengetahui mengapa siaran radio FM
hanya dapat didengar pada daerah tertentu. Ketika kalian pindah ke daerah lain,
nama stasiun radionya juga berubah, disesuaikan dengan daerahnya masing-masing.
Berbeda halnya dengan radio AM, jika kalian pindah ke daerah lainnya, stasiun
radionya masih tetap ada. Hal ini disebabkan oleh jangkauan frekuensi sedang
lebih luas jika dibandingkan dengan jangkauan frekuensi tinggi. Luas daerah
yang dicakup dan panjang gelombang yang dihasilkan dapat ditentukan dengan
tinggi rendahnya antena. Gelombang radio tidak dapat didengar secara langsung.
Agar fungsinya optimal, energi gelombang ini harus diubah menjadi energi bunyi
oleh pesawat radio sebagai penerima.
4. Televisi
Gelombang televisi mempunyai frekuensi yang
lebih tinggi dari gelombang radio dan mempunyai panjang gelombang sekitar 3 m.
Gelombang televisi ini merambat lurus, tidak dapat dipantulkan oleh
lapisan-lapisan atmosfer bumi. Gelombang televisi banyak dipakai dalam bidang
komunikasi dan siaran. Pada proses penangkapan siaran televisi sering
diperlukan stasiun penghubung (relay) agar penangkapan gambar dan suara
lebih baik. Penayangan siaran televisi untuk daerah yang jauh, misalnya untuk
Indonesia bagian diperlukan sebuah satelit sebagai stasiun penghubung agar
kualitas gambar dan suara yang dihasilkan menjadi optimal.
Komentar
Posting Komentar